Senin, 25 November 2013

Ngeblog Lagi Yuks.....

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ngeblog. Dahulu, saat status masih mahasiswa S-1, saya sempat memiliki blog. Sayangnya, karena penyakit pelupa saya kembali kambuh, akhirnya blog yang lama tidak bisa terbuka kembali. Alasannya simpel. “Lupa pasword”.


Meskipun begitu, beruntunglah, karena sekarang saya sudah kembali move on dengan membuat blog yang baru ini. About Traveler. Nama blog baru ini saya temukan setelah dua tahun bangkit dari proses kelabilan. Sejak ngeblog 2010, saya masih binggung harus menentukan spesifikasi arah tulisan pada blog saya. Mudah-mudahan dengan nama blog baru ini, saya lebih terarah, khususnya dalam menentukan jati diri ataupun passion saya dalam dunia kepenulisan.


Nama blog ini saya buat karena kebetulan saya memiliki hobi melalak alias jalan-jalan. Betapa amat disayangkan, jika nantinya saya sampai Eropa, tapi perjalanan saya itu tidak diabadikan dalam bentuk tulisan. Nah, di blog inilah saya akan berbagi cerita soal perjalanan saya. Semuanya akan saya ceritakan, makanya nama blog ini adalah About Traveler. Mungkin saja perjalanan yang saya ceritakan nantinya bisa menjadi bahan panduan bagi pembaca yang mengunjungi blog ini. Apalagi untuk orang-orang yang memiliki hobi satu genre dengan saya.


Cerita lainnya kenapa blog baru ini juga muncul karena saya terinspirasi pada blog traveler yang paling ngehits sepanjang abad ini, The Naked Traveler. Jujur, setiap kali membaca tulisan Trinity diblognya itu membuat adrenalin dan nafsu saya menjadi naik. Bukan hanya nafsu, bulu roma dan bulu lainnya juga naik. (bulu kaki ya..). Gara-gara tulisan Trinity, setiap saat saya selalu ngelihatin kelender. Alasanya cuma satu, ngitungi jadwal cuti.


Waktu cuti itu adalah waktu yang paling berharga bagi seorang backpacker alias tukang melalak. Meskipun katanya cuti bisa ditukar dengan separuh gaji, tetap saja hal itu tidak mempan untuk kaki saya. Si kaki tetap saja mau melalak kemana-mana.  Dan andai saja, melalak itu tidak mempergunakan uang, bisa jadi prinsip “jangan gara-gara kerja, melalak terganggu” akan segara saya terapkan. Sayangnya setiap kali melalak, uang menjadi hal yang paling utama untuk melampiaskan hobi ini. Makanya kerja keras harus nomor satu agar hobi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya. Hehehehhe...


Ini sekedar kata pengantar di blog baru saya ini. Hitung-hitung salam perkenalan kepada para pembaca nantinya. Oia, sedikit ketinggalan. Di blog ini, saya akan menceritakan hal-hal mulai dari yang tidak penting level 1 sampai hal-hal yang paling penting level 10 saat melakukan traveling. Dan tulisan yang di bawah ini merupakan hal yang tidak penting level 1. Maklum saja, tulisan di bawah ini diposting karena untuk coba-coba. Mengetest kemampuan saya apakah gagap teknologi atau tidak. 



Rabu, 06 November 2013

Warisan UNESCO yang Tersisa di Penang

CLAN JETTY, kawasan ini merupakan satu-satunya warisan dari UNESCO yang tersisa di Pulau Pinang (Penang). Clan Jetty juga merupakan salah satu tempat bersejarah di Penang. Jadi sangat wajar, jika tempat ini menjadi salah satu list kalian jika berkunjung ke Penang.
Budaya disini juga cukup unik. Makanya tidak heran kalau tempat ini menjadi warisan dunia. Clan sendiri artinya Marga. Sedangkan Jetty tersebut nama terakhir dari kediaman di kawasan tersebut.
Clan Jetty sendiri merupakan perkampungan imigran asal Cina yang berumur 100 tahunan. Rumah-rumah dikawasan Clan Jetty ini terbuat dari kayu yang berdiri di atas laut.  Ukuran rumah di kawasan ini juga tidak ada yang terlalu lebar.
Bukan hanya itu, penduduk di kawasan ini juga mayoritas etnik China. Rumah papan mereka tidak ada yang bercat warna-warni. Terlihat bahwa mereka sangat melestarikan peninggalan pendahulunya.
Lingkungan di Clan Jetty juga bersih dan lumayan untuk duduk-duduk santai memandangi lautan. Banyak warga yang melakukan aktifitasnya langsung ke laut. Bahkan beberapa depan rumah warga juga terlihat menjual pernak-pernik dan souvenir untuk dijadikan oleh-oleh.
Suasana di Clan Jetty juga tak jauh dari suasana pelabuhan. Menurut ceritanya, dari dahulu kawasan ini merupakan sebuah desa dibangun di silts. Setiap jetty terdiri dari baris rumah yang dihubungkan oleh jalan setapak planked  atas air. Mereka leluhur berasal dari masyarakat pesisir kecil di provinsi Fukien Cina, dan sebagian besar nelayan dan pengumpul tiram.
Secara keseluruhan ada delapan marga yang tinggal di kawasan ini, Chew Jetty, Koay Jetty, Lee Jetty, Lim Jetty, Peng Aun Jetty, Tan Jetty,  Yeoh Jetty,  Campuran Clan Jetty. Sayang saya dan tim tidak terlalu lama mampir disini, karena saat itu waktu sudah menunjukan pukul 16.00 waktu setempat. Saya dan tim mulai lelah mengeliling Penang dan bergegas untuk istirahat.
Wisata Buatan
Selain mengunjungi tempat yang menjadi warisan UNESCO, saya dan tim juga sempat mengunjungi wisata buatan yang terdapat di Penang, yakni Penang Butterfly Farm dan Escape. Penang Butterfly Farm ini terletak di Jalan Teluk Bahang. Untuk menuju kawasan ini, saya dan tim harus melewati kawasan Batu Ferringhi. Bisa dikatakan kawasan ini adalah kawasan perbukitan. Di Penang Butterfly Farm, kalian bisa menjumpai lebih dari 50 spesies kupu-kupu. Selain kupu-kupu, kalian juga bisa menjumpai beraneka reptil dan serangga seperti kura-kura, iguana dan lainnya.
Steven, salah seorang pengelola Penang Butterfly Farm menjelaskan bahwa tempat ini sudah ada sejak 1986 dengan luas setengah hektar.  Rata-rata serangga disini berasal dari Asia Tenggara. Jadi bisalah sedikit dijadikan list tempat wisata jika ke Penang.
Hampir sama dengan Penang Butterfly Farm, Escape juga merupakan salah satu tempat wisata buatan yang ada di Penang.  Jaraknya tak cukup jauh dari Penang Butterfly Farm. Sekitar tiga menit perjalanan sudah sampai di tempat ini. Di Escape tersedia tempat bermain mulai dari Monkey Business, Atan’s Leap, Go Ape, Tubby Racer, Gecko Tower dan lainnya yang semua mengacu adrenalin. Rata-rata permainannya juga harus memanjat dan memakai alat yang septi. Berhubung saat kesana cuacanya masih gerimis, saya dan tim tidak ada yang mencoba permainan disini. Tetapi tempat ini sangat asik buat kalian yang suka tantangan.
Dan yang tidak kalah penting jika kalian pergi ke Penang, kalian harus menikmati suasana malam di depan Plaza Gurnay yang terletak di daerah Persiaran Gurney. Daerahnya berbatasan langsung dengan pantai. Lampu-lampu gemerlap dari gedung-gedung tinggi di Penang akan membuat suasana Penang menjadi indah. Disini, kalian juga bisa melihat remaja-remaja Penang yang menghabiskan waktunya duduk berdua secara berpasanggan menghadap arah pantai.


Nirwan Sukartara *telah dimuat di rubrik pariwisata Harian Analisa Medan tanggal 09 Juni 2013